Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 26 Oktober 2010

kerbau atau manusia? manusia atau kerbau ?

    Al imam Alghazali, di dalam kitab Kimiya'ussa'adah mengatakan " ketika manusia sedang di landa asmara, maka sesungguhnya, ia adalah kerbau berwujud manusia ".       sahabat,... gambaran Al imam Al ghazali di atas nampaknya sangat tepat untuk menggambarkan kondisi sebagian anak adam yang sedang di landa asmara. ia sungguh benar benar kerbau berwujud manusia.
kerbau, sepanjang hidupnya sungguh bukan tidak di beri otak, kedua telinga, dan kedua mata, namun, siapa yang sanggup menasehati kerbau??. tak satupun manusia di seluruh dunia ini yang sanggup menasehatinya, meskipun kerbau punya polo\otak mata dan telinga.

       Manusia, yang sedang di landa asmara, meskipun ia punya otak, otaknya tumpul dan keruh, ia tak mampu lagi berfikir jernih, tak mampu membedakan lagi mana yang haq dan mana yang bathil. meskipun punya mata, namun, matanya kabur. ia tak dapat melihat lagi umurnya telah menua, tak melihat sudah punya istri, anak bahkan menantu dan cucu. meskipun punya telinga, telinganya tuli. ia tak mampu lagi mendengar nasihat kebenaran, baik nasihat yang muncul dari akal sehat dia sendiri, istri anak cucu bahkan ustad sekalipun. mereka semua di jamin tak akan mampu menembus tulinya telinga dia.
alkisah...

       kakek tua itu sekitar 60 tahunan. ia, seperti biasanya, sehabis shalat subuh ia mengembalakan kerbaunya di ladang gembala. ia di tinggal mati istrinya sekitar lima tahun yang lalu. sejak saat itu, hidupnya lebih banyak di habiskan untuk mengembala kerbau dan untuk malamnya ikut nunut tidur di rumah anaknya.
       sehabis shalat subuh, di waktu yang sama itu pula, ada seorang wanita paro baya, yang setiap pagi selalu berangkat kepasar untuk menjual dagangannya.
dari sinilah kisah asmara telah tumbuh. karena sering ketemu dan bersama ketika berangkat, ahirnya kedua orang ini kerasukan racun asmara yang terlarang.
cinta yang menggelora, mampu membuat kakek kakek ini menyempatkan apel kerumah ibu tadi. padahal ibu ini juga masih punya suami anak cucu dan menantu. asmara, menyanggupkan kakek ini harus menjual sebagian kerbaunya demi sang kekasih hati.
singkat cerita, percintaan mereka berdua ini betul betul membuat heboh berita di kampung di mana mereka tinggal. tentu, anak kandung, menantu, dan cuculah yang paling merasa malu atas kejadian tersebut.
sebagai langkah nyata untuk mencegah terlanjurnya percintaan ini, anak anak sepakat menyidang sang ayah .
anak tertua " bapak.... apa bapak lupa kalu bapak ini sudah tua??. apa bapak nggak melihat kami ini anak bapak, itu menantu bapak, dan coba lihat cucu cucu bapak??,,, artinya, bapak ini sudah kakek kakek. sudah tua. sudah tidak pantes lagi melakukan hal sehina ini"... dan bla bla bla .......anak tertua tersebut menasihati ayahnya.
selesai anak tertua bicara, kakek ini bilang, " nak sudah nasihatnya??"...anak tertua "sudah!!,,". kakek itu meneruskan omongannya, " anak anaku semua, kalau saja kalian mengalami apa yang aku alami, niscaya kalian tak akan pernah bisa bicara apa apa tentang keadaanku ini. akupun tak ingin ini terjadi, namun, apa dayaku. bukankah kamu ingat, ketika kamu, anak pertamaku, tiba tiba dulu mengurung diri di kamar selama satu bulan, dengan menggundul kepalamu teruuuuss selama satu bulan juga, hanya karena pacarmu di nikahkan sama lelaki lain. nah, kenapa waktu itu, kamu tuli akan nasihat nasihat ayahmu ini. kenapa kamu juga buta tak mampu melihat kenyataan, kalau kekasihmu itu telah menikah?? dan bla bla bla.......... "....sampai akhirnya, semua anak tak satupun yang mampu berbicara di persidangan itu.
sahabat,,, inilah dahsyatnya asmara ketika melanda sebagian anak adam. ia mampu mengkerbaukan sang pengembala yang sesungguhnya adalah manusia. bahkan mampu menurunkan derajat manusia pengembala ini lebih rendah dari kerbau yang di kembalakan.


Ya Allah ya Tuhan kami,
lindungilah kami, anak cucu kami
dari noda noda hitam asmara, yang mampu mnurunkan derajat kemanusiaan kami menjdi lebih rendah di banding kerbau
sang hewan dungu yang bodoh
tuli dan buta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar