Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 20 November 2010

berzinalah tetapi dengan syarat

Bismillahirrohmanirrohiim...

Seorang anak gadis muslimah, di salah satu negara eropa, meminta ibunya untuk memberi izin agar dia dapat berzina.
Karena teman-teman sepergaulanya mengejeknya, menganggap kuno dan tak bergaul dengan prinsipnya sekarang ini.
Sang ibu yang bijak pun tersenyum dengan segera menghampiri anaknya yang terlihat di wajahnya rasa kecewa atas semua yg terjadi.
Ia tahu bagaimana perasaan anaknya saat ini, tapi tak munkin mengizinkanya untuk berbuat yang ia pinta karena Alloh telah melarang perbuatan itu.
Dan tak mungkin melarangnya secara langsung, ma'lumlah anak zaman sekarang kalau di larang malah berontak, menyangka orang tua telah ketinggalan zaman ke, atau tak memberi kebebasan, dengan berfikir sejenak sang ibu pun mendapatkan ide.
 Sambil membelai rambut anaknya, si ibu pun mulai bicara, nak baiklah ibu setujui apa yang kau inginkan tapi ibu minta syarat, bila kau telah memenuhi syaratnya, terserah kamu apa yang akan kamu putuskan, tentunya dengan terperanjak kegirangan sianak pun dengan gembiranya bertanya, iya bu, apa coba katakan syaratnya dengan cepat?.

Apakah ada salah seorang yang kau kagumi dan kau hormati selama ini?, lalu si anak merenung sejenak dan menjawab, hmm ada bu, dia dosenku, selain berkharisma tinggi ia juga keren dan masih muda, banyak teman yang naksir dia lho.. bu!
Ibu- baiklah, apakah ia datang atau pergi dengan waktu yang sama?, sianak menjawab, bener tuh bu, ia selalu datang tepat pukul 8 pagi.
Ibu-baiklah kalau begitu, besok pagi kalau ia datang berpura- puralah untuk pingsan, dan lihat apa yang akan terjadi, dan kabarilah ibu!.
Besoknya si anak melaksanakan apa yang ibunya pinta, setelah dosenya mendekat iya pura-pura pingsan, lalu si dosen melemparkan tas nya untuk menolong anak gadis itu, begitu juga asistenya, dan orang-orang yang berada di situ ikut pula menolongnya, setelah beberapa menit ia pura-pura bangun dan berterima kasih pada semua.
Sepulangnya di rumah di ceritakanlah apa yang terjadi pada ibunya, dan ibunya pun berkata, besok lakukan yang sepeti itu di tempat yang sama dan waktu yang sama, sianak menganggukan kepalanya tanda setuju.
Di keesokan harinya ia lakukan apa yang kemarin ia lakukan di tempat yang sama juga pada waktu yang sama, tapi kali ini agak berbeda, si dosen hanya berusaha  membantu ia berdiri, tapi si asisten tak ikuk menolong.
Seperti biasa sepulangnya di rumah ia ceritakan apa yang terjadi pada ibunya, si ibupun berulang kata untuk melakukanya apa yang ia lakukan hari ini, besok.
Besoknya seperti biasa si anak melakukan rutin barunya, kali ini pun ada yg berbeda, si dosen dengan asistenya cuma menoleh tapi tak berusaha menolong, seperti biasa di ceritakanya pengalaman hari ini pada ibunya, dan bertanya, apakah sudah tercapai syaratnya, tapi si ibu menolak karena ia harus melakukan ini seminggu penuh, si anak pun tanpa membantah, melakukan apa yang ibunya pinta darinya.
Setelah seminggu penuh si anak pun dengan perasaan  gembira karena hari yang di tunggunya kini telah tiba, dan bertanya pada ibunya apakah ia telah lulus syarat, lalu si ibu malah balik bertanya, dihari terakhir yang kau lakukan apa yg terjadi? si anak yang lupa mengabari ibunya karena kegembiraanya, tersenyum malu lalu menceritakan pengalaman terakhirnya, bahwa di hari terakhir tak ada yang menolong seorang pun malah mereka ada yang meludah, melempar dirinya dengan kaleng, ada juga yang memaki-maki.
Nah anaku sayang sesungguhnya ibu memberi syarat itu hanya untuk mengambil hikmahnya dari kejadian- kejadian itu, sebenarnya pertama kali kau berzina hampir semua orang menginginkanmu, mereka lempar semua milik atau urusanya hanya karenamu, dan kedua kalinya mereka masih peduli dan tetap mengharapkanmu tapi tak seperti pertama kali, dan seterusnya akan berkurang keinginan mereka untuk peduli padamu, malah ejekan hinaan juga cacian yang akan kau dapatkan dari mereka, sejenak si anak merenung dan menjawab, oh begitu ya bu, memang tadi pagi ku merasa betapa inginya aku tenggelam di telan bumi saking malunya, mendengar cacian dan makian mereka, tapi ku tetap bertahan hanya untuk lulus syarat ujian,tapi kini setelah kupikirkan betapa hinanya zina itu di mata manusia apalagi di mata ALLOH.
Dan kini ku berjanji bu, takan lagi ku pinta izin berzina walau teman-temanku mengejek, ku akan bersabar sampai datangnya yg halal bagiku, si ibu pun memeluknya sambil berkata, " AKU BANGGA PADAMU".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar