Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 15 November 2010

Meluruskan Makna Ijtihad

Definisi Ijtihad

Secara literal, kata ijtihâd merupakan pecahan dari kata jâhada, yang artinya badzlu al-wus‘i (mencurahkan segenap kemampuan). (Ar-Razi, Mukhtâr ash-Shihâh, hlm.114). Ijtihad juga bermakna, “Istafrâgh al-wus‘i fî tahqîq amr min al-umûr mustalzim li al-kalafat wa al-musyaqqaq.” (mencurahkan seluruh kemampuan dalam men-tahqîq (meneliti dan mengkaji) suatu perkara yang meniscayakan adanya kesukaran dan kesulitan).

Di kalangan ulama ushul, ijtihad diistilahkan dengan, “istafrâgh al-wus‘î fî thalab adz-dzann bi syai’i min ahkâm asy-syar‘iyyah ‘alâ wajh min an-nafs al-‘ajzi ‘an al-mazîd fîh (mencurahkan seluruh kemampuan untuk menggali hukum-hukum syariat dari dalil-dalil dzanni hingga batas tidak ada lagi kemampuan melakukan usaha lebih dari apa yang telah dicurahkan.” (Al-Amidi, ibid., hlm. 309. Lihat juga: an-Nabhani, Asy-Syakhshiyyah al-Islâmiyyah, I/197).

Sabtu, 06 November 2010

percintaanmu tak merubah mereka,.

kau duduk termenung di kegelapan malam
kau pejamkan mata
tutup telinga
kosongkan fikiran dari selain-Nya
kau sebut nama-Nya
sampai akhirnya kau menangis
tidak mungkin rasanya
jika hanya karena ingat seseeorang nan jauh di sana
engkau tega cucurkan air mata bercampur darah kerinduan
tidak mungkin juga rasanya
jika hanya karena hembusan angin yang datang dari arah barat
tidak mungkin juga karena kilat yang membelah kegelapan malam
wahai kau....
kenapa kedua matamu tetap mencucurkan air mata
bukankah sudah kau katakan pada dirimu sendiri " jangan menangis!!"
kenapa pula hatimu masih gelisah
bukankah sudah kau katakan pada dirimu sendiri "tenanglah!!"

wahai kau yang sedang bercinta
adakah kau mengira,
bahwa rasa cinta membara dapat kau sembunyikan di balik deraian air mata dan gelisahnya hati?
kalau bukan karena cinta,
lalu karena apakah engkau menangis dan gelisah?
kau yang bercinta
bagai mana mungkin engkau mampu mengingkari gejolak cinta yang menggelegak
sementara air mata dan kesedihan hatimu
telah menjadi saksi yang paling jujur sedunia
itulah kamu...........
itulah dirimu.............
ku tahu kau terguyur manisnya cinta bersama Allah-mu
namun........
tidakkah kau sadari sekelilingmu?
betapa rusakknya mereka
jika malam malam-mu kau habiskan untuk bercinta dengan-Nya semata
lalu bagai mana dengan ummat di sekelilingmu
mereka masih banyak yang belom shalat
banyak yang peminum
yang berzina
dan....
hukum hukum Allah yang di kesampingkan

bangun dan bangkitlah dari tempat dudukmu
kenalkan merka akan hebatnya Allah
buat mereka mencintai lebih dari segalanya
jadikan mereka yang menangis kecintaan di malam hari
dan bangkit berdakwah di siang hari
fahamkan mereka akan tingginya hukum syara'
ajak mereka menegakkan khilafah
jika tidak, apalah arti tangisanmu
tangisan dan kcintaanmu yang bercampur darah kerinduan
tak mampu merubah mereka.
mereka hanya akan berubah, jika engkau terjun langsung dakwah.

/www.facebook.com/permalink.php 

Selasa, 02 November 2010

hakekat hidup muslim

Seorang muslim sudah seharusnya memahami hakikat hidupnya di dunia: Dari mana ia berasal, untuk apa hidup dan bagaimana dia harus menjalani hidupnya, serta kemana setelah mati? Sudah sewajarnya bila setiap muslim memahami hal ini. Pemahaman akan hakikat hidup sangatlah penting, oleh karena ia akan menentukan corak atau gaya hidup seseorang. Saking pentingnya persoalan ini, sampai mungkin bisa dikatakan, janganlah kita hidup sebelum memahami apa sebenarnya hakikat hidup kita itu.
Tapi tidak sedikit muslim yang tidak memahami, bahkan kehilangan makna hidupnya yang hakiki ini. Ada yang terhanyut oleh pola hidup sekuler, ada pula yang acuh tak acuh menjalani hidupnya. Padahal, memahami hakikat hidup bukan hal yang sukar bagi seorang muslim. Allah SWT telah memberikan bekal dan potensi pada diri manusia, berupa daya pikir (akal) dan fitrah yang melekat pada manusia sejak dia diciptakan oleh Allah SWT. Allah SWT telah memberikan panca-indera, sebagai salah satu unsur penting untuk proses berpikir.

Senin, 01 November 2010

kenapa aku bodoh ?


Yach, mungkin pertanyaan itu masih terambang-ambang diatas pikiran kita, sobat, sebenarnya kita semua memang bodoh,bodoh,bodoh,bahkan sangat bodoh dari kambing jika sudah dihadapkan perkara yang sudah ditetapkan ALLAH tetapi kita memilih jalan yang lain. Jangan hawatir sobat, bodoh bukanlah sebuah aib,yang harus ditutup-tutupi, bodoh memang sifat asli manusia itu bodoh, tidak ada manusia yang dilahirkan dibumi tiba-tiba langsung piter begitu saja. Kebodohan yang menempel pada diri manusia kemudian ia tidak mau berfikir kedepan agar bisa lebih tahu itu lah yang sebenar-benarnya bodoh.  Bodoh bukan berarti harus berhenti pada titik pesimis, dan tidak mau berusaha agar mengerti,  bodoh ? yach apa lagi ya sobat ? ... kenapa harus bodoh ?

Sebenarnya manusia itu semuanya sama saja,sama-sama diberi akal untuk berfikir.  memang ada sebagian manusia itu yang diberi kekurangan oleh ALLAH SWT. Namun tidak berarti ia tidak bisa berubah dan menjadi lebih pintar, Tingkat keseriusan manusia untuk mencari pengetahuanlah yang akan membedakan orang itu akan bodoh atau akan pandai, meskipun hal itu tidak bisa dijadikan patokan utama dalam membangun sebuah kepandaian. Kenapa aku bodoh ?
Bodoh sangat identik dengan kekerasan, putus asa, penuh dengan kecewa,  tidak da semangat  hidup, tujuan hidup juga gak jelas,.. semu ini disebabkan pada satu muara yaitu MALAZ BERFIKIR,.. yach MALAZ BRFIKIR...  bisa dikatakan bahwa kekerasan adalah tanda malas berfikir, begitupun dengan putus asa, dll. Kita tahu dan kita faham bahwa ALLAH mem beri kita akal, dan akal inilah yg akan bekerja menentukan jalan alur fikiran kita. Dalam  kitab At Tafkir karangan syeikh Tqiyyudin An Nabhabi di sebutkan salah satu keutamaan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya adalah keberadaan akalnya, akal dijadikan timbangan waras dan tidaknya manusia. Karena kewarasan akal inilah manusia diberi taklif (beban hukum) oleh ALLAH SWT.  ,.. okeylah sob, kita tahu kita diberi akal untuk berifikir, selain itu kita bisa memahami fakta demi fakta yg ada di depan kita. Soe.. manfaatkan akal semaksimal mungkin untuk menyembah kepadaNYA,...
bersambung YA bozz,..

Minggu, 31 Oktober 2010

hukum islam seputar menyambut penguasa imperialis

Perintah Memuliakan Tamu

Salah satu kewajiban yang dibebankan syariat kepada kaum Muslim adalah menyambut dan memuliakan tamu. Imam Bukhari dan Muslim menuturkan sebuah riwayat dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambung tali persahabatan; dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik-baik saja atau hendaklah dia diam saja.”[HR. Bukhari dan Muslim]

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya pada saat istimewanya. “ Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah saw, apakah saat istimewa itu? Beliau bersabda, “Hari dan malam pertamanya. Bertamu itu adalah tiga hari. Kalau lebih dari tiga hari, maka itu adalah sedekah.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Selasa, 26 Oktober 2010

kerbau atau manusia? manusia atau kerbau ?

    Al imam Alghazali, di dalam kitab Kimiya'ussa'adah mengatakan " ketika manusia sedang di landa asmara, maka sesungguhnya, ia adalah kerbau berwujud manusia ".       sahabat,... gambaran Al imam Al ghazali di atas nampaknya sangat tepat untuk menggambarkan kondisi sebagian anak adam yang sedang di landa asmara. ia sungguh benar benar kerbau berwujud manusia.
kerbau, sepanjang hidupnya sungguh bukan tidak di beri otak, kedua telinga, dan kedua mata, namun, siapa yang sanggup menasehati kerbau??. tak satupun manusia di seluruh dunia ini yang sanggup menasehatinya, meskipun kerbau punya polo\otak mata dan telinga.

       Manusia, yang sedang di landa asmara, meskipun ia punya otak, otaknya tumpul dan keruh, ia tak mampu lagi berfikir jernih, tak mampu membedakan lagi mana yang haq dan mana yang bathil. meskipun punya mata, namun, matanya kabur. ia tak dapat melihat lagi umurnya telah menua, tak melihat sudah punya istri, anak bahkan menantu dan cucu. meskipun punya telinga, telinganya tuli. ia tak mampu lagi mendengar nasihat kebenaran, baik nasihat yang muncul dari akal sehat dia sendiri, istri anak cucu bahkan ustad sekalipun. mereka semua di jamin tak akan mampu menembus tulinya telinga dia.
alkisah...

Senin, 18 Oktober 2010

Menghadapi Detik-Detik Terakhir Kehidupan

Bersiap-siaplah menghadapi detik-detik kematan, yang pasti tiba. Setiap kita pasti mati. Setiap kita pasti akan mengalami sekarat. Kita pasti akan menemui kematian itu. Semua orang – baik raja maupun hamba sahaya, atasan maupun bawahan, kaya ataupun miskin – telah merasakannya. Semua bangsa telah merasakan pendihnya kematian. Amr Ibn Ash, yang dijuluki ‘Urthubun’ (orang yang amat cerdik) karena begitu cerdiknya, tengah mengalami sekarat. Ia tidak bisa menghindar dari kematian. Kematian melumpuhkan daya orang-orang yang amat cerdik, menguras habis tenaga orang-orang kuat, meluluhlantakkan bangunan si kaya.
Saat sakaratul maut menjelang sang tokoh itu, anaknya, Abdullah, yang ahli zuhud dan ahli ibadah, berbisik kepadanya, “Ayah, gambarkanlah kematian itu kepadaku. Tentu ayah orang yang paling jujur dalam menggambarkannya”, ujar Abdullah.